Hot Plate Laboratorium : 11 Fungsi, Prinsip Kerja Dan Cara Memakainya

Diposting pada

Letterf.id – Hot Plate Laboratorium adalah alat pemanas yang digunakan untuk memanaskan larutan atau campuran bahan kimia sampai sesuai dengan titik didihnya.

Proses pemanasan merupakan salah satu proses yang terjadi pada beberapa jenis pengujian dilaboratorium. Dan proses pemanasan ini menggunakan alat pemanas khusus yang disebut Hot Plate.

Pemasan sampel berupa larutan atau bahan kimia menggunakan Hot Plate dapat kamu temukan hampir di semua Laboratorium kimia dan biologi.

Pengertian Hot Plate Laboratorium

Hot Plate Laboratorium adalah alat pemanas yang berbentuk lempengan dan digunakan untuk melakukan reaksi kimia, memanaskan sampel, dan untuk berbagai aktivitas lainnya yang terdapat di laboratorium kimia maupun biologi.

Hot Plate Laboratorium
Hot Plate

Hot Plate berbentuk seperti kompor listrik yang terdapat lempengan datar diatas nya, dimana lempengan ini yang akan menghantarkan panas ke alat gelas seperti Beaker Glass yang digunakan sebagai wadah dari sampel yang akan dipanaskan.

Alat pemanas ini ada yang berbentuk manual ataupun digital dan juga beberapa Hot Plate dilengkapi dengan magnetic stirer, dimana magnetic stirer ini berfungsi untuk membuat campuran bahan agar menjadi merata.

Fungsi Hot Plate Laboratorium

Fungsi Hot Plate Laboratorium adalah untuk memanaskan suatu larutan atau campuran bahan kimia hingga mencapai titik didih yang sesuai ketika akan dilanjutkan ke proses yang berikutnya.

Tidak hanya itu, Hot Plate Laboratorium juga digunakan dalam menghomogenkan suatu campuran bahan kimia, contohnya jika ada bahan kimia yang hanya larut jika menggunakan air panas ataupun suhu yang tinggi maka Hot Plate adalah salah satu alternatifnya.

Jenis – Jenis Hot Plate Laboratorium

Pada umumnya, Hot Plate Laboratorium dapat mengubah energi listrik dan energi panas dan lempengan atasnya berperan sebagai konduktor. Alat ini dibedakan atas beberapa jenis menurup prinsip kerjanya.

Berikut jenis – jenis Hot Plate Laboratorium :

1. Digital Hot Plate

Jenis yang pertama yaitu digital Hot Plate Lab. Pada digital Hot Plate ada bagian yang berfungsi untuk mengatur suhu dan kecepatan dari pemanasan, bagian tersebut dinamakan knop kontrol panas.

Hot Plate Laboratorium
Digital Hot Plate Laboratorium

Digital Hot Plate dibuat berdasarkan prinsip digital dimana dalam proses pemanasan akan otomatis menyesuaikan dengan pengaturan digital yang telah disesuaikan sebelumnya.

2. Analog Hot Plate

Jenis alat pemanas berikutnya adalah Analog Hot Plate yang memiliki alat mengatur kecepatan elektronik agar kecepatannya tetap dalam kondisi konstan bahkan ketika ada perubahan beban maupun stabilitas suhu panas rendah.

Namun pada analog Hot Plate suhu yang bisa digunakan maksimal adalah 340°C yang tentunya tidak semaksimal jika menggunakan Digital Hot Plate.

3. Digital Stirer

Banyak yang mengira jika digital stirer sama dengan digital Hot Plate namun ternyata kedua jenis ini berbeda karena Digital stirer tersedia dalam bentuk LCD maupun LED.

Jika dalam digital hotplate terdapat dua knop yang mengatur suhu serta kecepatannya, sedangkan pada digital stirer hanya memiliki 1 knop yang berfungsi hanya untuk mengatur kecepatannya saja.

4. Analog Stirer

Analog ini sama dengan digital stirer, hanya memiliki 1 knop pengatur kecepatan saja. Dan harga hotplate jenis ini termasuk yang paling murah dibandingkan yang lainnya serta tersedia dalam beberapa bentuk juga.

5. Multiposition Hotplates Stirer

Jika keempat jenis hotplate diatas hanya bisa digunakan untuk 1 jenis sampel, multiposition hotplates stirer bisa digunakan untuk 10 hingga lebih jenis sampel.

Dikarenakan bentuknya yang luas sehingga penggunaannya akan memakan waktu yang singkat karena dapat dilakukan secara bersamaan.

Bagian – Bagian Hot Plate Laboratorium

Setiap Hot Plate memiliki display LED yang dapat memperlihatkan suhu. Pada jenis yang lebih lengkap, display dapat memperlihatkan kecepatan pengadukan dan indikator keamanan.

Berikut bagian – bagian Hot Plate Laboratorium secara keseluruhan :

1. Permukaan Hot Plate (Alas)

Seperti namanya tentu saja permukaan Hot Plate terletak dibagian atas, ada yang berbentuk persegi maupun kotak.

Fungsinya untuk meletakkan peralatan gelas (wadah) yang digunakan dan terbuat dari stainless steel sehingga cepat untuk menghantarkan panas ke wadahnya.

3. Pengatur Suhu

Pada hotplate terdapat knop pengatur suhu yang bisa diatur secara diputar ke kanan dan ke kiri yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan suhu pada lempengan pemanas.

Namun jika pada jenis hotplate yang tidak memiliki knop pengatur suhu, kamu bisa menggunakan thermometer untuk mengukur suhu suatu larutan.

4. Pengatur Stirrer

Selain pengatur suhu kemudian ada pengatur stirer dimana knop ini berfungsi untuk mengatur kecepatan stirer yang digunakan pada hotplate magnetic stirer.

Hal itu karena apabila kecepatan stirer bisa diatur maka tentunya proses pencampuran akan lebih mudah digunakan.

5. Display Suhu

Bagian yang terakhir adalah display suhu. Di bagian ini terdapat pula tombol ON/OFF pada Hot Plate terletak pada bagian display suhu.

Angka suhu serta kecepatan yang telah diatur menggunakan pengatur suhu dan pengatur stirer akan muncul pada display suhu.

Cara Menggunakan Hot Plate Laboratorium

Prinsip kerja Hot Plate Laboratorium adalah dengan menggunakan medan magnet atau gelombang elektromagnetik yang berputar. Stirrer dilengkapi dengan stir bar yang dimasukkan ke dalam wadah larutan untuk membantu homogenisasi.

Secara umum, berikut cara menggunakan Hot Plate Laboratorium :

  • Pertama hubungkan kabel penyambung Hot Plate ke arus listrik.
  • Kemudian hidupkan Hot Plate dengan menekan tombol ON yang terdapat pada bagian Hot Plate.
  • Setelah itu siapkan sampel yang akan digunakan untuk proses pemanasan.
  • Tuangkan sampel larutan ke dalam Beaker Glass kemudian letakkan Beaker Glass ke atas alas hot plate.
Hot Plate Laboratorium
Cara Menggunakan Hot Plate Laboratorium
  • Selanjutnya masukkan magnetic stirer kedalam beaker glass tersebut agar membantu proses pencampuran.
  • Kemudian atur suhu serta kecepatan stirer saat pemanasan.
  • Lakukan proses hingga selesai dan sesuai dengan proses yang diinginkan.
  • Jika sudah selesai maka selanjutnya atur kembali tombol suhu serta kecepatan dalam posisi awal.
  • Selanjutnya matikan Hot Plate dengan menekan tombol Off.
  • Bersihkan peralatan gelas serta magnetic stirer yang digunakan.
  • Cabut kabel penyambung hot plate dari arus listrik.

Cara Merawat Hot Plate

Untuk perawatan dari hot plate sendiri agar lebih diperhatikan untuk menghindari kerusakan pada Hot Plate ketika digunakan kembali dikemudian hari. Adapun perawatan pada Hot Plate Laboratorium meliputi :

  • Untuk prosedur pembersihan sebaiknya dilakukan sesuai dengan prosedur yang tertera pada alatnya.
  • Letakkan hot plate ditempat yang kering serta bersih.
  • Pada pemutaran knop suhu dan stirer sebaiknya dilakukan secara perlahan agar knop tidak longgar.

Harga Hot Plate Di Toko Kimia

Harga hot plate laboratorium dapat bervariasi tergantung pada merek, ukuran, dan fitur yang tersedia. Secara umum, harga hot plate laboratorium biasanya berkisar antara sekitar 500 ribu hingga 5 juta rupiah.

Baca Juga : Autoklaf Adalah : Simak 11 Fungsi, Prinsip Kerja Dan Harganya

Namun, penting untuk dicatat bahwa harga dapat berubah tergantung pada faktor-faktor lain seperti ketersediaan, penawaran dan permintaan dan lokasi pembelian.

Baca Juga : 11+ Fungsi Cawan Petri Laboratorium, Gambar Dan Cara Menggunakannya

Oleh karena itu, untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan terbaru tentang harga hot plate laboratorium, disarankan untuk menghubungi toko atau supplier yang menjual peralatan laboratorium.

Tips Menggunakan Hot Plate Laboratorium

Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan hot plate laboratorium dengan aman dan efektif :

  • Pastikan area sekitar hot plate bersih dan bebas dari bahan kimia atau benda yang mudah terbakar.
  • Pastikan hot plate ditempatkan di tempat yang stabil dan rata agar tidak mudah tergelincir.
  • Kenakan peralatan keselamatan seperti sarung tangan, kacamata pelindung, dan jas laboratorium yang sesuai.
  • Gunakan wadah atau bejana laboratorium yang tepat dan cocok dengan suhu yang akan dihasilkan oleh hot plate.
  • Jangan meninggalkan hot plate saat dalam penggunaan. Perhatikan juga suhu dan kondisi reaksi yang sedang dilakukan.
  • Jangan menaruh benda logam atau bahan kimia yang mudah teroksidasi atau mudah meledak di atas hot plate.
  • Matikan hot plate dan cabut kabel listrik setelah selesai digunakan.
  • Bersihkan hot plate dengan kain bersih dan kering setelah digunakan.
  • Lakukan perawatan rutin pada hot plate, seperti pembersihan dan kalibrasi suhu, agar tetap berfungsi dengan baik dan aman.

Dengan mengikuti beberapa tips di atas, kamu dapat menggunakan hot plate laboratorium dengan aman dan efektif untuk kebutuhan penelitian atau praktikum.

Semoga bermanfaat !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *