Autoklaf Adalah : Simak 11 Fungsi, Prinsip Kerja Dan Harganya

Diposting pada

Letterf.id – Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi dalam proses sterilisasi.

Sterilisasi merupakan proses membunuh mikroorganisme termasuk endospora  baik yang terdapat dialat ataupun bahan makanan yang dilakukan dengan proses kimia ataupun fisika.

Salah satu alat yang digunakan dalam proses sterilisasi adalah autoklaf. Penggunaan alat laboratorium ini sangat penting untuk menjaga agar proses sterilisasi berjalan normal.

Alat ini akan menghasilkan suhu mencapai 105’C yang berfungsi untuk menghilangkan mikroorganisme pada saat proses sterilisasi sedang berlangsung.

Autoklaf Adalah

Autoklaf Adalah sebuah alat pemanas yang difungsikan untuk mensterilisasi alat atau instrumen laboratorium dengan menggunakan suhu yang bertekanan tinggi agar alat atau instrumen tersebut steril untuk digunakan.

Autoklaf Adalah
Gambar Autoklaf

Sekalipun endospora yang terdapat di alat tersebut tergolong susah untuk dihilangkan namun kemampuan autoklaf ternyata bisa menghilangkan mikroorganisme tertentu.

Suhu yang digunakan pada autoklaf biasanya mencapai 121°C, tekanan 15 lbs dan memerlukan waktu kurang lebih 15 menit.

Bagian – Bagian Autoklaf

Autoklaf terdiri dari beberapa bagian yang akan membantu dalam memudahkan pemakaiannya. Lalu apa saja bagian-bagian autoklaf tersebut? Mari simak dibawah ini. Bagian – bagian Autoklaf adalah sebagai berikut :

1. Kabel Tenaga

Untuk jenis autoklaf yang bekerja dengan membutuhkan aliran listrik, maka akan ada kabel tenaga yang terdapat dibagian autoklat tersebut. Fungsi dari kabel tenaga ini untuk mensupply aliran listrik dari sumber arus ke autoklaf saat proses pemanasan berlangsung.

2. Tombol Power

Tombol power ataupun biasa disebut tombol On dan Off berfungsi untuk mematikan dan menghidupkan autoklaf ketika akan digunakan dan selesai digunakan. Baik autoklaf yang sistem kerja manual dan otomatis pasti terdapat tombol ini yang juga memiliki fungsi yang sama yaitu mematikan dan menghidupkan autoklaf.

3. Tombol Pengaturan Waktu

Tombol pengatur waktu biasanya terdapat pada setiap alat pemanas untuk mengetahui atau menyetel berapa lama waktu yang dibutuhkan ketika proses sterilisasi sedang berlangsung.

Dengan menggunakan tombol ini, biasanya pengaturan waktu yang biasa digunakan pada autoklaf diantara 15-30 menit tergantung sampel yang akan di sterilisasi.

4. Tombol Pengatur Tekanan

Fungsi pemakaian autoklaf adalah terdapat tombol pengatur tekanan yang berfungsi untuk besarnya tekanan yang diatur atau digunakan dalam proses sterilisasi.

Biasanya tekanan yang dibutuhkan pada saat menggunakan autoklaf berkisar anatara 0,4 sampai 2,3 bar yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan menggunakan tombol ini.

5. Tombol Pengatur Suhu

Hampir sama dengan fungsi kedua tombol yang dijelaskan diatas, fungsi tombol pengatur suhu adalah untuk mengatur suhu yang digunakan pada proses sterilisasi, suhu yang biasa digunakan yaitu 121°C.

Autoklaf Adalah
Bagian – Bagian Autoklaf

Namun penyesuaian suhu tetap memperhatikan sampel yang akan di sterilisasi. Oleh sebab itu, pengaturan suhu pada alat autoklaf bervariasi sesuai kebutuhan dan waktu proses.

6. Katup Uap

Meskipun bentuknya yang kecil namun katup uap sangat berfungsi pada autoklaf dimana fungsinya yaitu mengeluarkan uap ketika proses sterilisasi sedang berlangsung.

Selain itu, ketika autoklaf mengalami tekanan yang berlebih maka katup ini akan membantu untuk mengatur tekanannya.

7. Skrup Pengaman

Skrup pengaman pada autoklaf berfungsi untuk mengunci autoklaf agar tidak terjadi kebocoran serta dapat tertutup dengan rapat.

Skrup pengaman ini sendiri terletak pada bagian atas autoklaf dan biasanya berjumlah lebih dari satu.

8. Lempeng Panas

Ketika proses sterilisasi berjalan, uap yang digunakan berasal dari air yang telah dipanaskan hingga mendidih kemudian lempeng panas ini berfungsi untuk itu sehingga uap air yang terjadi akan mengalir ke seluruh permukaan alat yang akan disterilisasikan.

9. Badan Autoklaf

Badan autoklaf berfungsi untuk meletakkan alat yang akan disterilisasikan dan biasanya badan ini terbuat dari aluminium baik dari bagian luar maupun bagian dalamnya.

Yang membedakan tiap autoklaf hanya dari ketebalan aluminiumnya sebagai bahan utama pembuatan alat ini. Semakin tinggi suhu yang digunakan biasanya ketebalan badan autoklaf akan semakin tinggi.

10. Katup Pembuangan

Jika proses sterilisasi telah selesai maka air yang dipakai pada saat proses sterilisasi menggunakan alat autoklaf akan dikeluarkan melalui katup pembuangan yang terletak pada bagian bawah badan autoklaf.

Fungsi Autoklaf (Autoclave)

Autoklaf (Autoclave) berfungsi untuk mensterilkan alat atau bahan yang akan digunakan pada tujuan-tujuan tertentu. Alat sterilisasi ini banyak digunakan pada berbagai jenis industri yang dilihat dari fungsinya.

Seperti contohnya pada rumah sakit, alat alat yang digunakan tentunya harus disterilkan terlebih dahulu agar alat yang digunakan terjaga kualitasnya. Dan juga di industri mikrobiologi, autoklaf digunakan untuk mensterilkan media.

Walupun fungsinya untuk sterilisasi, namun terdapat beberapa bahan yang tidak dapat disterilisasikan, misalnya bahan yang tidak tahan terhadap panas contohnya antibiotik, vitamin dan lain lain.

Cara Menggunakan Autoklaf

Secara umum, langkah – langkah untuk proses sterilisasi menggunakan alat autoklaf adalah  :

  • Pertama persiapkan bahan atau alat yang akan disterilkan. Pastikan bahwa bahan atau alat tersebut sudah dibersihkan dan dikeringkan sebelum dimasukkan ke dalam autoklaf.
  • Pastikan bahwa autoklaf memiliki air yang cukup di dalam tangki air. Air ini akan digunakan untuk menghasilkan uap panas yang akan digunakan untuk sterilisasi.
  • Masukkan bahan atau alat ke dalam rak atau wadah yang sesuai untuk dimasukkan ke dalam autoklaf.
  • Tutup pintu autoklaf dengan rapat dan pastikan bahwa katup pengeluaran udara tertutup.
  • Nyalakan autoklaf dan atur suhu dan waktu sekitar 121 derajat Celsius dan waktu sterilisasi adalah sekitar 15-30 menit.
  • Setelah siklus sterilisasi selesai, matikan autoklaf dan biarkan suhu turun hingga suhu ruangan sebelum membuka pintu.
  • Keluarkan bahan atau alat dari autoklaf dan biarkan dingin sebelum digunakan.
  • Bersihkan autoklaf setelah penggunaan dengan menggunakan desinfektan yang sesuai.

Fyi, jangan membuka pintu autoklaf saat proses sterilisasi sedang berlangsung, karena uap panas dapat menyebabkan luka bakar atau cedera karena suhu atau tekanan yang masih tinggi.

Jenis – Jenis Autoklaf

Berdasarkan sistem kerja bagaimana udara dihilangkan pada proses sterilisasi, autoklaf terbagi menjadi beberapa jenis yaitu Highvacuum Autoclave, Gravity Displacement Autoklaf, Steam Flush Pressure.

Berikut jenis – jenis Autoklaf berdasarkan prinsip kerjanya :

1. Prevacuum (Highvacuum Autoclave)

Prevacuum atau Highvacuum Autoclave memiliki cara kerja yang dimulai dari pengeluaran udara yang dapat berlangsung 8-10 menit sebab autoklaf ini memliki pompa yang mengevakuasi udara hampir secara keseluruhan didalam autoklaf.

Ketika udara telah dikeluarkan pada autoklaf maka keadaan menjadi vakum dan uap dimasukkan, dimana pada saat vakum inilah uap berhubungan dengan seluruh permukaan benda lalu terjadi peningkatan suhu sehingga proses sterilisasi dilakukan.

Untuk suhu yang digunakan pada autoklaf jenis ini berkisar 132°C – 135°C selama 3 hingga 4 menit tergantung pada alat atau sampel yang akan disterilisasi.

2. Gravity Displacement Autoklaf

Gravity Displacement Autoklaf memiliki prinsip kerja dengan memanfaatkan keringanan uap dibanding udara sehingga udara akan terletak berada dibagian uap bagian atas.

Adapun cara kerja alat ini adalah dengan cara memasukkan uap kedalam autoklaf dan uap ini akan mendorong udara hingga berada ke saluran bawah autoklaf.

Dan setelah itu suhu udara akan meningkat kemudian terjadilah proses sterilisasi, dimana suhu sterilisasi dengan autoklaf ini adalah 121°C-134°C dengan rentan waktu 10 hingga 30 menit.

3. Steam Flush Pressure

Steam Flush Pressure memiliki prinsip kerja menggunakan aliran uap maupun mendorong tekanan diatas tekanan atmosfer melalui rangkaiannya yang berulang.

Namun untuk jenis autoklaf ini tidak ada suhu yang ditetapkan karena proses sterilisasi tergantung dari jenis alat yang akan disterilisasi.

Prinsip Kerja Autoklaf

Berdasarkan jenis-jenis autoklaf yang telah dijelaskan diatas tentunya prinsip kerja autoklaf tersebut dilihat dari masing-masing jenisnya.

Namun secara keseluruhan prinsip kerja autoklaf yaitu menggunakan uap dan udara dalam proses sterilisasinya.

Autoklaf Adalah
Prinsip Kerja Autoklaf

Ketika sumber panas dihidupkan maka air yang terdapat didalam autoklaf akan mendidih dan menghasilkan uap. Uap inilah yang akan membuat udara melewati seluruh permukaan alat yang akan disterilisasi.

Dan ketika proses sterilisasi telah selesai maka tekanan akan turun secara perlahan hingga 0 psi. Lalu ketika tekanan telah mencapai 0 psi maka autoklaf bisa dibuka namun autoklaf tidak boleh dibuka apabila tekanan belum mencapai 0 psi.

Untuk penjelasan lebih rinci, berikut ini merupakan prinsip kerja dari Autoklaf adalah :

  • Pengisian Air: Pertama-tama, air dimasukkan ke dalam kompartemen autoklaf. Jumlah air yang diperlukan bervariasi tergantung pada ukuran autoklaf dan jenis sterilisasi yang akan dilakukan.
  • Pemanasan: Setelah air terisi, pintu autoklaf ditutup rapat dan pemanas diaktifkan. Pemanasan bertujuan untuk meningkatkan suhu air di dalam autoklaf.
  • Peningkatan Tekanan: Saat suhu air meningkat, tekanan di dalam autoklaf juga naik karena uap air yang dihasilkan oleh pemanasan. Tekanan yang tinggi ini yang akan membunuh mikroorganisme karena dapat mencapai kondisi yang lebih ekstrim dibandingkan dengan sterilisasi pada suhu kamar.
  • Masa Pengecekan: Setelah tekanan dan suhu yang diperlukan tercapai, sterilisasi dilakukan dalam periode tertentu. Waktu sterilisasi bervariasi tergantung pada jenis bahan yang disterilkan dan suhu/tekanan yang digunakan.
  • Pendinginan: Setelah proses sterilisasi selesai, autoklaf dihentikan dan proses pendinginan dimulai. Suhu dan tekanan dalam autoklaf dikurangi secara perlahan untuk mencegah kerusakan pada benda yang disterilkan.
  • Pembukaan Pintu: Setelah proses pendinginan selesai dan tekanan dalam autoklaf kembali normal, pintu autoklaf dapat dibuka dengan aman.

Harga Autoklaf Di Toko Peralatan Industri

Autoklaf adalah alat sterilisasi yang digunakan untuk membunuh semua mikroorganisme di dalam benda yang disterilkan seperti alat-alat medis, kultur mikroba, dan sebagainya.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga autoklaf adalah

  • Merek : Autoklaf dari merek terkenal mungkin lebih mahal dibandingkan merek yang kurang terkenal.
  • Ukuran : Harga autoklaf biasanya juga dipengaruhi oleh ukuran dan kapasitasnya. Autoklaf dengan kapasitas besar akan lebih mahal dibandingkan dengan yang kecil.
  • Spesifikasi : Autoklaf dengan fitur dan spesifikasi yang lebih canggih seperti sensor suhu atau tekanan yang lebih akurat mungkin lebih mahal.
  • Lokasi pembelian : Harga autoklaf dapat berbeda tergantung pada lokasi pembelian dan pajak yang dikenakan di daerah tersebut.

Saat ini, harga autoklaf untuk proses sterilisasi dijual mulai harga puluhan juta sampai ratusan juta rupiah tergantung merek, ukuran, spesifikasi, dan lokasi pembelian autoklaf yang akan dibeli.

Cara Kalibrasi Autoklaf

Untuk memastikan bahwa autoklaf berfungsi dengan benar dan dapat sterilisasi dengan efektif, perlu dilakukan kalibrasi secara berkala. Berikut cara kalibrasi autoklaf yang baik dan benar :

  • Persiapkan alat kalibrasi yang dibutuhkan, seperti termokopel dan indikator biologis (spora bakteri).
  • Bersihkan bagian dalam autoklaf dengan desinfektan yang sesuai dan biarkan kering.
  • Pasang termokopel di dalam autoklaf, dengan menempatkannya di titik yang paling sulit dijangkau oleh uap panas, seperti di dalam tabung uji atau botol kaca yang tertutup.
  • Nyalakan autoklaf dan atur suhu dan waktu sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh pabrik.
  • Setelah siklus sterilisasi selesai, matikan autoklaf dan biarkan suhu turun hingga suhu ruangan sebelum membuka pintu.
  • Periksa termokopel dan catat suhu yang tercatat pada saat sterilisasi.
  • Cek indikator biologis yang digunakan untuk memastikan bahwa spora bakteri telah mati dan sterilisasi telah berhasil dilakukan dengan baik.
  • Jika ada perbedaan antara suhu yang tercatat pada termokopel dengan suhu yang seharusnya sesuai dengan spesifikasi, sesuaikan pengaturan autoklaf sesuai dengan perbedaan tersebut.

Penting untuk selalu merujuk pada panduan pengguna dan spesifikasi dari pabrik autoklaf untuk memastikan bahwa proses kalibrasi dilakukan dengan benar.

Baca Juga : 11+ Fungsi Cawan Petri Laboratorium, Gambar Dan Cara Menggunakannya

Jika Kamu tidak yakin atau tidak memiliki pengalaman dalam melakukan kalibrasi autoklaf, sebaiknya hubungi teknisi atau ahli yang terlatih untuk melakukan kalibrasi autoklaf di sekitar tempat tinggalmu.

Baca Juga : 13 Alat Titrasi Asam Basa, Rangkaian Dan Prosedur Titrasi

Itulah penjelasan mengenai autoklaf, kegunaan serta jenis-jenisnya, bagi kamu yang sedang mencari referensi mengenai autoklaf kiranya artikel ini dapat membantu kamu.

Semoga bermanfaat !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *